Kamis, 06 Oktober 2011

Target Marketing

  • Merupakan tahap selanjutnya dari proses analisis segmentasi pasar.
  • Analisa itu dapat menghasilkan 'Target Market'
  • Pada dasarnya merupakan konsentrasi pemasaran pada satu atau beberapa kelompok tertentu.
  • Target Pasar memudahkan penyampaian pesan secara lebih cepat.
  • Menghindari pesan itu jatuh pada kelompok diluar yang dituju.

MEMILIH TARGET MARKET

1. Responsif 
Pasar yang dituju harus responsif terhadap produk yang akan diluncurkan untuk mendapatkan respon positif, maka perlu di ketahui target pasar yang tepat sebelumnya.

2. Potensi Penjualan
Potensi ini tidak hanya dihitung dari populasi, tetapi juga ditentukan oleh daya beli dan keinginan pasar untuk memilikinya. keinginan ini harus diciptakan dengan mempertimbangkan kesiapan pasar menerima produk tersebut. kelayakan produk dan kemampuan meningkatkan kepuasan konsumen.
persiapan analisa awal serta pertimbangan yang matang akan mendapatkan target potensi penjualan yang baik.

3. Jangkauan Media
Media untuk promosi memiliki pengaruh besar terhadap tercapainya hasil optimal dan pemasaran suatu produk. Target Market harus dapat dicapai secara optimal sehinga perlu perencanaan. media yang tepat serta memahami karakter media tersebut.

4. Sensitifitas Terhadap Pasar
Untuk mempertahankan sebuah target market maka perlu selalu memantau keadaan dinamika pasar secara konsisten. kalau sudah jenuh ciptakan sesuatu yang lain yang lebih baru ( inovasi ).


POSITIONING


Merupakan penempatan suatu figur atau nama yang melekat kuat dalam benak pikiran seseorang. suatu hal yang dilakukan untuk mempengaruhi otak konsumen, menempatkan produk dalam khalayak sehingga calon konsumen memiliki penilaian tertentu mengidentifikasi dirinya dengan produk tersebut atau dengan kata lain membuat citra produk yang dapat di tawarkan pada konsumen sehingga memperoleh posisi yang  jelas mengandung arti dibenak konsumen.

SYARAT - SYARAT MEMBANGUN POSITIONING


1. Kajian Konsumen
Positioning harus di persepsi positif oleh konsumen menjadi "Reason to Believe" atau alasan untuk di percaya yang memicu pembelian. hal ini terjadi bila positioning dapat mendeskripsikan value yang dimiliki.

2. Perusahaan Produsen
Kapabilitas kekuatan internal perusahaan jangan memberi janji melampaui kemampuan yang dapat di lakukan.

3. Kompetitor
Positioning harus bersifat unik sehingga dapat membedakan diri dengan para pesaing .

4. Perubahan 
Positioning harus berkelanjutan selalu relevan dengan berbagai perubahan bisnis, perilaku, budaya dan lain-lain.

DASAR DARI PENENTUAN POSITIONING SEBUAH JASA
a. Realibility ( Tahan Uji )
b. Assurance ( Jaminan )
c. Tangibles ( Bukti yang nyata )
d. Empaty ( Perasaan )
e. Responsivaness ( Pertanggungjawaban )

DASAR PENENTUAN POSITIONING AGAR BISA DITERIMA DI MASYARAKAT

1. Melalui Karakteristik Produk
Contoh :
a. Teh botol diposisikan sebagai teh yang panas, namun di posisikan sebagai minuman ringan yang dengan cola.

b. Sariwangi teh yang tampil dengan memposisikan diri sebagai teh celup instan yang penyajiannya harus diseduh terlebih dahulu.

2. Melalui Pengutamaan Harga
Contoh :
a. Iklan sabun cuci DAIA mengusung harga murah dalam peluncuran perdana dibandung kompetitornya Rinso dan So Klin.

3. Melalui Pengutamaan Penggunaan Produk
Pengiklan harus memilih kegunaan khusus dari produknya untuk memposisikan diri suatu produk dikaitkan dengan kegunaan khusus.
Contoh : Beberapa obat flu, batuk dan demam sebenarnya mengandung komposisi yang relatif sama ( paramex, decolgen, konidin)

4. Melalu Kelas Pemakai Produk
Komposisikan produk pada satu kelas tertentu.
contoh : Produk sabun LUX menggunakan icon para bintang iklan wanita untuk menyatakan produk mereka sebuah produk sabun waniti eksklusif.

5. Melalu Kelas Produk
Beberapa produk yang "Terjepit" perlu melakukan keputusan positioning yang kritis dengan mengaitkannya dengan kelas produk yang bersangkutan.
contoh : Produk 7-up terjepit diantara produk minuman cola, pepsi sehingga slogannya 7-up in the uncola drink but with better taste.

6. Melalu Simbol Kultur atau Budaya
Simbol yang dijadikan identifikasi ini memiliki arti penting bagi konsumen, simbol tidak digunakan oleh positioning pesaing.
contoh : Jamu.

7. Melalui Kompetitor
Proses untuk menjadikan produk nomor satu dibandingkan dengan pesaingnya yang nomor dua secara budaya tipe yang satu ini kurang etis di indonesia tidak seperti halnya di amerika.


Tanggal pertemuan : 30 september 2011